Whitelab Brightening Face Serum review by Icak

Bagi girls nan cantik, permasalahan kulit adalah momok yang paling menyeramkan ya dibanding dosen killer waktu sidang skripsi yang suka bikin mahasiswanya revisian terus. Banyak permasalahan kulit yang bikin girls girls nan cantik ini stres, dari masalah jerawat dan bekasnya, kulit kusam, komedo, pori-pori yang tampak jelas serta masalah garis halus dan tetek bengeknya.

Bahkan berbagai macam skincare udah dicobain terus ya girls dan ga jarang waktu nyobain produk baru bukannya bagus eh malah zonk, itu menyebalkan banget girls.

Ngomongin soal skincare juga ga ada habisnya nih girls. Cewek-cewek bisa mendadak jadi profesor handal saat membahas skincare dan kandungannya.

Berbagai macam skincare lokal dan high end berlomba-lomba mencuri hati masyarakat. Bahkan kancah media sosialpun turut berperan aktif sebagai promotor tidak langsung bagi produk tersebut. Tiktok misalnya nih girls, banyak produk yang ludes event harganya sampai melonjak naik gara-gara viralnya itu.

Tak ketinggalan satu produk lokal yang terbit bulan Februari tahun 2020 nih girls. Apalagi akhir-akhir ini produk lokal mulai memamerkan taringnya. Beberapa video di Tiktok dan Instagram mengatakan bahwa produk ini adalah duplikat dari produk asal Kanada, The Ordinary yang sold out terus itu.

Yhaa! Siapa lagi kalau bukan Whitelab. 

Dari semua produk Whitelab, serumnya ini bikin aku penasaran banget loh. Hadir dengan packaging yang kokoh berbahan kaca dove membuatnya anti pecah, seperti tes yang aku lakukan sebelum membuat tulisan ini, hehe. 

Mengusung tema berwarna putih seperti nama depannya, membuat identitas Whitelab dapat dikenal langsung oleh masyarakat yakni berfungsi untuk mencerahkan, dengan kandungan utama yang ditonjolkan adalah niacinamide, dipercaya dapat mencerahkan warna kulit dan kollagen yang dipercaya dapat mengembalikan elastisitas kulit.

Selain dua kandungan yang ditonjolkan di botolnya girls, Whitelab juga unggul dalam keamanannya. Yakni paraben free, sulfate free, EU allergen free, alcohol free dan silicon free. 

Sayangnya nih girls, Whitelab masih menggunakan fragrance dan tidak fungal acne save alias masih menimbulkan Malassezia di beberapa keadaan girls.

Selain packagingnya yang kokoh, tekstur dari serum Whitelab ini juga semi-semi kental dan berwarna bening seperti air, daya serapnya cukup cepat, hanya butuh 30 detik produknya sudah menyerap sempurna. 

Kalau dari teksturnya sih aku suka ya girls, cuma minusnya, aku agak terganggu dengan skincare yang mengandung fragrance. Tapi tenang girls, walaupun masih ada fragrancenya, baunya akan langsung hilang kok kalau udah di ratakan di wajah soalnya baunya lumayan soft dan setelah itu wajah akan terasa lembab.

Untuk perubahan yang aku rasakan sih ga terlalu signifikan ya girls. Sebenarnya ekspektasiku besar sama serum ini, dengan harganya yang murah yaitu cuma 75 ribu 20ml membuat aku berharap akan cocok dan bisa ngasih perubahan ke aku, jadinya kan aku bisa pake secara berkepanjangan, hihi.

Tapi hal itu belum aku rasain girls, padahal udah pemakaian satu bulan. Untuk melembabkan sih cuma terasa waktu malam hari doang, besoknya kembali normal. Sedikit aku notice, dia memberikan efek bersih gitu di wajahku saat pagi hari bangun tidur dan lumayan mengontrol minyak.

Kalau untuk yang wajah normal dan mau coba-coba serum, mungkin ini akan cocok. Sekedar merawat kulit misalnya. Tapi kalau yang memang punya banyak permasalahan, serum ini bukan tempatmu berpulang girls.

Nahh, hehe. Segini dulu review ku kali ini, semoga membantu kalian ya girls girls nan cantik. See u, Luh ya!❤️

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer